Suasana Belajar di Taman Pendidikan Al Qur’an Nitikan yang Penuh Kebersamaan

Di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya menanamkan nilai-nilai keislaman sejak usia dini. Salah satu tempat terbaik untuk itu adalah Pendidikan Al Qur’an Nitikan Yogyakarta — lembaga yang menjadi wadah anak-anak belajar mengenal huruf hijaiyah, memperindah bacaan, dan menumbuhkan kecintaan pada kalam Allah SWT.

Namun, di balik rutinitas belajar mengaji, tersimpan sesuatu yang istimewa: suasana kebersamaan. Inilah yang menjadi ciri khas Pendidikan Al Qur’an Nitikan Yogyakarta, tempat di mana ilmu, cinta, dan persaudaraan tumbuh dalam harmoni.

Belajar dalam Lingkungan yang Hangat dan Penuh Cinta

Setiap sore menjelang senja, halaman TPA Nitikan dipenuhi tawa riang anak-anak yang datang dengan pakaian rapi sambil membawa mushaf dan buku iqra’. Mereka menyalami ustaz dan ustazah dengan penuh hormat, lalu bersama-sama memulai kegiatan dengan doa dan dzikir pembuka.

Suara lembut lantunan doa anak-anak disetiap kelas yang ada menciptakan suasana yang damai dan khusyuk. Proses belajar di TPA Nitikan dilakukan secara bertahap dan penuh kesabaran. Anak-anak yang masih belajar iqra’ dibimbing satu per satu agar makhraj hurufnya benar, sementara santri yang sudah lancar dilatih memperbaiki tajwid dan mulai menghafal surat-surat pendek.

Para ustaz dan ustazah tidak hanya mengajarkan bacaan Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan adab dan akhlak Qur’ani. Sebelum belajar, anak-anak diingatkan untuk duduk sopan, menjaga kebersihan, serta menghormati guru dan teman. Semua menjadi bagian penting dari pendidikan karakter.

“Kami tidak hanya ingin santri pandai membaca Al-Qur’an, tapi juga berakhlak seperti isi Al-Qur’an,” ucap ustazah Astutik, Pengajar TPA Al-Qur’an Nitikan.

Belajar dengan Gembira, Tanpa Tekanan

Salah satu keunggulan TPA Al-Qur’an Nitikan adalah suasana belajarnya yang ceria dan menyenangkan. Para ustaz dan ustazah menggunakan berbagai metode kreatif agar anak-anak tidak mudah bosan, mulai dari permainan edukatif islami, tepuk-tepuk, kuis tajwid, hingga lagu-lagu huruf hijaiyah.

Di sela-sela belajar, anak-anak juga diajak mendengarkan kisah teladan Nabi, sahabat, dan cerita hikmah dari Al-Qur’an. Dari kisah-kisah itu, mereka belajar nilai kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab dengan cara yang ringan namun membekas di hati.

“Kami ingin agar belajar Al-Qur’an tidak terasa berat, tapi justru menjadi hal yang dirindukan anak-anak,” ucap ustaz Abdu Salafush Sholihah, M.H, Direktur Pendidikan Al-Qur’an Nitikan, saat di temui.

Dengan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang, para santri tumbuh di lingkungan yang membuat mereka bahagia belajar agama.

Menumbuhkan Semangat Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah

Nilai kebersamaan di TPA Nitikan tak hanya tampak dalam kegiatan belajar, tetapi juga melalui berbagai aktivitas bersama. Setiap pekan, santri mengikuti kegiatan seperti hafalan berjamaah, muroja’ah kelompok, dan lomba islami dalam memperingati hari-hari besar islam. Kebersamaan juga tercermin dalam sikap saling membantu. Santri yang lebih mahir akan menuntun temannya yang kesulitan membaca. Dari sinilah tumbuh rasa empati, saling menghormati, dan semangat ukhuwah yang kelak menjadi bekal hidup bermasyarakat.

“Ukhuwah itu diajarkan sejak dini. Dari sini anak-anak belajar arti kerja sama dan saling menghargai dalam kebaikan,” ucap ustaz Zainuddin.

Guru Sebagai Teladan dan Pembimbing Ruhani

Kekuatan utama TPA Al-Qur’an Nitikan terletak pada para ustaz dan ustazah yang berdedikasi. Mereka bukan hanya pengajar, melainkan pembimbing ruhani yang menjadi teladan bagi para santri. Dengan penuh kesabaran, mereka mendampingi setiap anak sesuai kemampuan masing-masing. Tak ada tekanan atau paksaan, karena setiap kemajuan sekecil apa pun dihargai, dan setiap kesalahan diperbaiki dengan kelembutan.

Menumbuhkan Generasi Qur’ani yang Berakhlak Mulia

Suasana belajar yang hangat dan penuh kebersamaan di TPA Al-Qur’an Nitikan telah melahirkan banyak santri yang berprestasi dan berakhlak baik. Mereka tumbuh dengan cinta kepada Al-Qur’an, hormat kepada guru, dan kasih sayang terhadap sesama.

Bagi mereka, TPA bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga rumah kedua  tempat di mana mereka belajar arti kasih sayang, kerja sama, dan cinta kepada Allah serta Rasul-Nya.

“Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan. Siapa yang tumbuh bersamanya, hidupnya akan bercahaya.”
— Pesan yang senantiasa ditanamkan di TPA Al-Qur’an Nitikan Yogyakarta.

Oleh: Tim Redaksi Pendidikan Al Qur’an Nitikan Yogyakarta