EDISI 7 || Diterbitkan Oleh : Pendidikan Al Qur’an Nitikan Yogyakarta
Secara fisik, pemuda merupakan individu yang berada pada fase perkembangan menuju kedewasaan, sedangkan secara psikis sedang berada pada tahap pembentukan dan pengendalian emosi. Dengan arahan yang tepat pemuda memiliki peran penting untuk memberikan pengaruh positif bagi lingkungan serta masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Pasal 1 tentang Kepemudaan, yang dimaksud dengan pemuda adalah warga negara Indonesia yang berada dalam masa penting pertumbuhan dan perkembangan, yaitu berusia antara 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun.
Melihat dari NUOnline – Imam Ibnu Kastir dalam tafsirnya menegaskan bahwa pemuda selalu menjadi garda depan dalam memperjuangkan kebenaran dan melawan kebatilan. Dengan peran tersebut, diharapkan para pemuda mampu memberikan solusi serta menanggapi berbagai gejala sosial yang dianggap tidak sejalan denga perkembangan zaman maupun norma-norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, pembentukan karakter pemuda yang berakhlak mulia menjadi kebutah yang mendesak di era modern yang penuh tantangan moral dan arus globalisasi.
Pentingnya Berakhlak
Secara bahasa akhlak berarti bentuk kejadian; dalam hal ini tentu bentuk batin seseorang. Kata akhlak merupakan bentuk jama’ dari kata khuluq, dalam kamus al-Munjid kata khuluq berarti budi pekerti, tingkah laku, atau tabiat. Menurut Imam Al-Gazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan. Berbeda dengan Ahmad Amin, menurutnya akhlak adalah menangnya keinginan dari beberapa keinginan manusia secara langsung dan berturut-turut. Dinamakan orang yang (berakhlak) baik adalah orang yang menguasai keiingan baik dengan langsung dan berturut-turut, sebaliknya orang yang (berakhlak) buruk adalah orang yang yang menguasai keinginan buruk dengan langsung dan berturut-turut.
Berdasarkan penjelasan di atas, akhlak merupakan perbuatan lahiriah yang menunjukan keadaan jiwa, perbuatan lahiriah yang ditampilkan merupakan tanda adanya akhlak. Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui akhlak seseorang bisa dilihat dari perbuatan yang ditampilkan, sebab perbuatan yang ditampilkan sebenarnya merupakan ekspresi dari sifat batinnya. Selain itu, akhlak juga merupakan perbuatan yang dibiasakan atau telah menjadi kebiasaan seseorang, di mana untuk mengetahuinya dapat dilihat dari perilaku-perilaku yang ditampilkan. Sehingga untuk mencapai akhlak yang baik tentunya dengan membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan yang positif, makan akan tebentuklah akhlak yang mulia.
Baca Juga Tentang :Panduan Memilih TPA Terbaik di Jogja
Akhlak mulia merupakan cerminan kepribadian seseorang dengan berlandaskan nilai-nilai moral, etika, dan keagamaan. Pemuda yang memiliki akhlak baik akan mampu mengendalikan diri, menghargai orang lain, dan bertindak dengan penuh tanggung jawab. Namun perkembangan zaman yang semakin maju seringkali memicu krisis moral terutama pada kalangan pemuda, akibat gaya hidup bebas, individualisme, dan kurangnya pemahaman agama membuat nilai-nilai luhur menjadi terabaikan. Oleh karena itu, penguatan akhlak menjadi benteng utama agar pemuda tidak tergerus oleh pengaruh buruk zaman.
Peran Keluarga, Pendidikan, dan Lingkungan
Pembentukan karakter berakhlak mulia tidak dapat terjadi secara instan. Keluarga sebagai madrasah pertama dan utama sehingga baik buruk lingkungan keluarga akan berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Islam mengajarkan bahwa pendidikan pertama dan utama yang paling bertanggug jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak ialah kedua orang tua.
Dunia pendidikan juga berperan penting dalam membantu membentuk pemuda yang berakhlak mulia. Penanaman dan pembinaan nilai-nilai akhlakul karimah pada siswa merupakan hal yang mendasar yang harus dilakukan oleh para pendidik di sekolah. Pembentukan karakter pemuda memiliki watak yang baik dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai masalah dilingkungan sekitarnya.
Selain itu, lingkungan juga berpengaruh besar dalam membentuk karakter seseorang melalui interaksi dan kegiatan sosial masyarakat. Menurut Dr. M. Raflek, lingkungan sosial merupakan sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama yang memberikan pengaruh besar terhadap tingkah laku, pertumbuhan, dan pembentukan baik secara jasmani maupun rohani. Dari lingkungan inilah sifat seseorang akan terbentuk dengan sendirinya, lingkungan yang baik akan membentuk perilaku yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk perilaku yang buruk pula.
Upaya Membentuk Pemuda Berakhlak
Akhlak merupakan sifat yang tertanam di dalam jiwa seseoang, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan mudah tanpa memikirkan dan merenung terlebih dahulu. Dengan tertanamnya karakter-karakter mulia pada seorang anak, saat menghadapi pergaulan di lingkungan akan menumbuhkan perilaku yang baik pula. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mebentuk karakter berakhlak.
Kesimpulan
Membentuk karakter pemuda yang berakhlak mulia merupakan investasi besar bagi kemajuan bangsa. Pemuda dengan akhlak yang baik akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh, bertanggung jawab, dan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan penuh semangat dan berpedoman akhlak yang kuat pemuda dapat menjadi pilar utama dalam membantu mewujudkan bangsa yang beradab dan bermartabat.
Oleh : Astutik, S.Sos. : Ustadzah Aktif Pendidikan Al Qur’an Nitikan Yogyakarta || Wakabag. Keustadzan || Walikelas TPAL
Referensi :
Penanggung Jawab:
Abdu Salafush Sholihin, M.H.
Pimpinan Umum:
Abdul Latif, S.Kom.
Pimpinan Redaksi:
M. Labieb Tsaqifuddin.
Tim Redaksi
Tim S.I.M.P.A.N-YK
Sekretaris:
Tim Media