Khidmat Muqaddaman, Hangatnya Silaturahmi
Acara Muqaddaman, yang merupakan tradisi pembacaan Al-Qur’an secara bergantian hingga selesai (khatam). Para alumni dari berbagai angkatan hadir memenuhi ruang pertemuan kediaman Bapak Dimas, menunjukkan kerinduan mendalam untuk kembali berkumpul dan mengulang indahnya masa-masa belajar Al-Qur’an bersama. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema merdu, menciptakan suasana spiritual yang menenangkan. Kehadiran para ustadz dan ustadzah pengajar Pendidikan Al-Qur’an Nitikan menambah kekhusyukan acara, seolah menyatukan kembali ikatan batin antara alumni dan ustadz/ah.
Setelah sesi Muqaddaman selesai, acara dilanjutkan dengan sesi silaturahmi dan ramah tamah. Tawa renyah, dan cerita-cerita nostalgia mewarnai pertemuan. Banyak alumni yang mengaku baru bisa bertemu kembali setelah sekian lama berpisah oleh kesibukan masing-masing. Momen ini menjadi bukti bahwa ikatan yang terjalin di bawah naungan Al-Qur’an adalah ikatan yang kokoh dan abadi.
Komitmen Rutinitas Tiga Bulanan dan Peran Alumni yang Dinamis
Dalam sambutannya, direktur pendidikan al qur’an nitikan Bapak Abdu Salafush Sholihin mengumumkan sebuah kabar gembira yang disambut antusias. Untuk menjaga keberlanjutan semangat Muqaddaman dan silaturahmi, disepakati bahwa kegiatan ini akan rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Uniknya, untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan pemerataan kontribusi, tempat penyelenggaraan akan bergilir di rumah-rumah alumni. Keputusan ini secara tidak langsung menunjuk Bapak Dimas sebagai tuan rumah perdana yang sukses memantik semangat kebersamaan ini.
Pendiri Pendidikan Al-Qur’an Nitikan Bapak Drs. H. Noor Wachid juga dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif para alumni. Beliau menekankan bahwa peran alumni sangat krusial, bukan hanya sebagai wajah keberhasilan lembaga di mata masyarakat, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pengembangan pendidikan di masa depan, beliau juga bercerita semangatnya dalam mendirikan Pendidikan Al-Qur’an hingga berkembang pesat saat ini.
Inovasi dan Masukan Konstruktif dari Alumni untuk Pengembangan Lembaga
Sesi diskusi dan masukan menjadi salah satu agenda utama yang paling dinantikan. Para alumni, yang kini telah tersebar di berbagai profesi mulai dari akademisi, pengusaha, profesional, hingga aktivis sosial memberikan banyak pandangan konstruktif untuk kemajuan Pendidikan Al-Qur’an Nitikan.
Setidaknya, ada belasan poin masukan penting yang terangkum dari diskusi yang berlangsung hangat dan terbuka tersebut. Masukan-masukan ini menunjukkan betapa pedulinya alumni terhadap almamaternya, sejalan dengan visi mereka untuk menjadikan Pendidikan Al-Qur’an Nitikan sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an terkemuka di Yogyakarta.
1. Penguatan Jaringan dan Mentoring Alumni:
Alumni mendorong pembentukan sistem mentoring yang terstruktur. Alumni yang sukses di berbagai bidang diharapkan dapat secara berkala berbagi ilmu, pengalaman, dan memberikan motivasi kepada santri aktif. Program ini dapat berupa career talk atau sharing session tematik. Selain itu, mereka mengusulkan pembentukan database alumni yang lengkap dan terintegrasi untuk mempermudah komunikasi dan kolaborasi, baik dalam bidang dakwah maupun profesional.
2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Berbasis Digital:
Di era digital, alumni menyarankan investasi pada infrastruktur teknologi. Pengadaan studio mini untuk pembuatan konten dakwah Al-Qur’an yang menarik, peningkatan kecepatan akses internet, dan penyediaan ruang belajar yang dilengkapi perangkat multimedia menjadi usulan yang menonjol. Hal ini dianggap penting agar Pendidikan Al-Qur’an Nitikan tidak hanya mencetak penghafal dan pembaca Al-Qur’an, tetapi juga da’i (juru dakwah) yang melek media.
3. Pelatihan Kompetensi Guru dan Tenaga Pendidik:
Kualitas guru adalah kunci. Alumni sangat berharap adanya pelatihan berkelanjutan bagi para ustadz dan ustadzah, tidak hanya terkait materi Al-Qur’an, tetapi juga dalam hal pedagogi, psikologi pendidikan anak, dan manajemen kelas modern. Sertifikasi guru Al-Qur’an yang diakui secara nasional juga menjadi target yang disarankan.
4. Peningkatan Keterlibatan Pendidikan Al-Qur’an Nitikan dalam Kegiatan Sosial Kemasyarakatan:
Alumni melihat peluang besar bagi lembaga untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, pengajaran Al-Qur’an gratis untuk masyarakat kurang mampu di pelosok, atau program edukasi keagamaan. Hal ini diyakini dapat meningkatkan citra positif lembaga dan memperluas jangkauan dakwah.
Penutup: Semangat Baru untuk Masa Depan Al-Qur’an
Rangkaian acara Muqaddaman dan Silaturahmi Alumni berakhir pada siang (sholat Dzuhur), ditutup dengan doa bersama dan tekad untuk merealisasikan semua masukan yang telah diberikan. Kesuksesan acara ini, yang kini telah disepakati untuk menjadi agenda rutin triwulanan, menandai babak baru bagi Pendidikan Al-Qur’an Nitikan. Di bawah naungan Al-Qur’an dan semangat kebersamaan yang kokoh, lembaga ini siap melangkah lebih maju, mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya ahli dalam agama, tetapi juga unggul dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Semua mata kini tertuju pada pertemuan triwulanan selanjutnya, yang diharapkan akan menjadi tonggak pencapaian program-program kolaboratif antara alumni dan lembaga.
